KLIKREAD.COM- Kemelut para angota Uni Eropa semakin memanas terkait perang antara Rusia vs Ukraina.
Baru-baru ini Polandia menekan pihak Jerman di media untuk memberikan izin memasok tank tempur utama Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina.
Meski begitu, Polandia melalui Perdana Menterinya, Mateusz Morawiecki, juga menganggap bahwa persetujuan dari pihak Jerman sebenarnya tidaklah penting.
“Persetujuan adalah masalah sekunder,” katanya kepada televisi Polsat, Kamis (19/1/2023). Warsawa mengharapkan untuk mendapatkan izin Berlin dengan cepat, tetapi juga bisa "melakukan hal yang benar sendiri," tambahnya.
Diketahui bahwa Polandia sebelumnya telah menawarkan 14 tank Leopard 2 ke Kiev dan menghasut negara-negara Barat lainnya, termasuk Finlandia, Denmark dan Prancis, untuk ikut juga berkontribusi, sehingga Ukraina bisa memiliki 100 tank tambahan.
Morawiecki mengatakan pengisian armada kendaraan lapis baja Ukraina sangat mendesak, karena Rusia "mungkin" dapat melancarkan serangan pada awal Februari, tambahnya, mengutip "berbagai" pendapat ahli.
Pemimpin Polandia itu juga menuduh Jerman termasuk di antara negara-negara Eropa yang "paling tidak proaktif" dalam hal mempersenjatai Ukraina dengan tank.
Sementara, pihak Berlin dilaporkan ingin AS yang memimpin terlebih dahulu dengan memberi contoh memberikan peesenjataan kepada pihak Ukraina.
Pihak Jerman merasa tidak nyaman jika mengizinkan baju besi buatannya masuk ke Kyiv lebih dulu.
Baca Juga: Rekomendasi HP Murah Vivo yang Harganya Cuma 1 Jutaan, Spesifikasinya Gak Kalah dari Pesaing
Sehubungan dengan itu, Pihak Amerika sejauh ini menolak untuk memberikan tank M1 Abrams ke Ukraina. Para pejabat AS percaya bahwa Kyiv akan mengalami kesulitan mendapatkan keuntungan dari tank-tank itu.
Soalnya, pemeliharaan yang menuntut dan waktu yang diperlukan untuk melatih kru tidak akan cukup.
Kelompok Pertahanan Ukraina, yang mencakup sponsor Barat untuk Kyiv, dilaporkan akan bertemu di pangkalan udara AS Ramstein di Jerman pada Jumat (20/1/2023) ini untuk membahas bantuan militer lebih lanjut.***
Artikel Terkait
1,5 Miliar Akun di Twitter Bakal Dihapus, Begini Alasan Elon Musk! Para Buzzer Jadi Wawas?
Pilu, Ratusan Pengungsi Muslim Rohingya Ditemukan Terdampar di Aceh, 15 hari Kehabisan Bekal
Terjerat Kasus Pelecehan Seksual, Presiden Federasi Sepak Bola Perancis Noel Le Great Mundur dari Jabatannya
Hilang Saat Mendaki di Pegunungan California, Helikopter dan Drone Dikerahkan untuk Mencari Aktor Julian Sands
TRAGIS! Tiga Pejabat Tinggi Ukraina Tewas Setelah Helikopter yang Ditumpanginya Jatuh Dekat Kyiv