Korban Meninggal Akibat Gempa di Turki Melonjak, Prediksi WHO: Jumlahnya Bakal Capai 20 Ribu Jiwa

KLIKREAD.COM- Satu hari setelah terjadinya gempa bumi di Turki, jumlah korban tewas semakin melonjak. Bahkan, WHO menyebut jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu jiwa.

Catherine Smallwood, perwakilan dari World Health Organization (WHO) untuk Eropa, memprediksi jumlah kematian imbas gempa dahsyat Turki bisa mencapai lebih dari 20 ribu jiwa.

Smallwood menuturkan bahwa proses evakuasi masih berlangsung hingga kini. Oleh karenanya, jumlah korban tewas bisa bertambah hingga delapan kali lipat dari yang terhitung saat ini.

Baca Juga: Staf Gudang Admin Sparepart Gaji Rp4,2 Juta! Loker Cikarang Jawa Barat di PT Rapi Trans Logistik Indonesia

Per Selasa (7/2), korban meninggal dunia akibat gempa ini lebih dari 3.823 orang. Secara perinci, 2.379 orang meninggal dunia di Turki dan 1.444 orang tewas di Suriah.

"Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami melihat peningkatan (jumlah korban) delapan kali lipat dari jumlah awal," kata Smallwood kepada AFP, Senin (6/2).

Menurut Smallwood, pihaknya selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi.

Baca Juga: Latih Kembali Wawasan Kebangsaan Kalian Para Peserta Seleksi CPNS 2023, Latihan Soal TWK Gratis Disini

“Sayangnya, laporan awal jumlah orang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan di pekan berikutnya," tuturnya.

Sementara itu, United States Geological Survey (USGS) juga memprediksi korban tewas akibat gempa di Turki-Suriah bisa mencapai 10 ribu orang.

Berdasarkan data yang dihimpun dari USGS, 47 persen peluang korban meninggal dunia tembus antara 100 dan 1.000 jiwa.

Baca Juga: GAS! Harga dan Spesifikasi ‘Kuda Besi Klasik’ Honda Scoopy Terbaru, Jadi Skuter Matic Retro Terlaris Saat Ini

Adapun 20 persen lagi bisa menjangkau antara 10 ribu hingga 100 ribu jiwa.

Prediksi tersebut diambil berdasarkan sejarah gempa bumi di Turki. Perkiraan ini juga ditentukan berdasarkan populasi yang terdampak dan kerentanan struktur di zona gempa.

"Jumlah korban yang tinggi dan kerusakan hebat kemungkinan besar terjadi dan bencana itu kemungkinan besar meluas," demikian laporan USGS dikutip dari CNN.