• Kamis, 28 September 2023

BREAKING NEWS! Gempa Bumi Guncang Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara

- Rabu, 29 Maret 2023 | 22:52 WIB
Ilustrasi: Gempa Bumi Guncang Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
Ilustrasi: Gempa Bumi Guncang Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara

Klikread.com - Kembali mengguncang wilayah Indonesia, kali ini gempa bumi terjadi di Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut).

Gempa bumi di Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) berkekuatan 5,0 magnitudo.

Gempa bumi di Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) terjadi pada Rabu (29/3/2023), pukul 14.41 WIB.

Baca Juga: Loker Terbaru Jakarta, Bandung, Tangerang di PT Plaza Auto Prima Posisi Service Advisor, Pendidikan Minimal D3

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), juga terjadi gempa aktif susulan (aftershock) Melonguane sebanyak satu kali, Magnitudo 4,1.

"Lokasi gempa Magnitudo 5,0 di 6,14 Lintang Utara (LU), 126,18 Bujur Timur (BT). Pusat gempa di kedalaman 110 Kilometer (Km), 244 Km Barat Laut Melonguane, Sulut," kata BMKG dalam keterangan tertulis, Rabu sore.

Baca Juga: Angkut Nih! 20 Kunci Jawaban Masih Anget untuk Main Games Tantangan Harian Shopee Tebak Kata 30 Maret 2023

BMKG mengatakan, gempa susulan pertama Magnitudo 4,1 terjadi pada pukul 17.36 WIB. Namun, BMKG mencatat, pusat gempa susulan itu lebih dalam, yaitu di kedalaman 127 Km.

"Lokasi gempa Magnitudo 4,1 di 5,36 LU, 126,12 BT. Di 163 km Barat Laut Melonguane, Sulut," ujar BMKG.

Sekitar 50 menit kemudian, BMKG juga mengonfirmasi gempa Magnitudo 2,4 masih terjadi di Sulut. Tapi, BMKG mengatakan, gempa tersebut di Kotamobagu, Sulut, pukul 18.25 WIB.

Baca Juga: Disebut Matic Sejuta Umat, Honda BeAT Ada Minusnya Lho, lalu Kenapa Banyak yang Minat

"Lokasi gempa Magnitudo 2,4 di 0,61 LU, 124,10 BT. Pusat gempa di kedalaman 145 Km, 27 Km Barat Daya Kotamobagu, Sulut," kata BMKG.

Meski demikian, BMKG mengatakan, informasi ini mengutamakan kecepatan. "Sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan dapat berubah seiring kelengkapan data," kata BMKG.***

Editor: Agus Jimmy

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X